Bukan Sekadar Membacakan Buku, Membaca Nyaring juga Ada Triknya!

     

Bukan Sekadar Membacakan Buku, Membaca Nyaring Juga Ada Triknya

    Halo Sobat Dunia! Pernah mendengar istilah Membaca Nyaring (Read Aloud) belum? Di artikel kali ini, aku mau membahas mengenai Membaca Nyaring dan Trik Keberhasilannya.

    Jadi, Membaca Nyaring (Read Aloud) merupakan salah satu metode untuk menumbuhkan budaya literasi pada anak loh! Dimulai dari hal-hal yang menyenangkan dengan membacakan buku cerita pada anak, maka akan melatih keselarasan mata, telinga, dan otak mereka. Dalam proses Membaca Nyaring (Read Aloud), anak akan menerima serangkaian cerita melalui suara narator, dan memahami apa yang mereka lihat dan dengar. 

    Nah, supaya pelaksanaan Membaca Nyaring (Read Aloud) berjalan lancar dan maknanya tersampaikan, ada Tips and Triknya loh!

    Trik ini Aku dapatkan dari Kak Julia Budihardja (Co-Founder Read Aloud Indonesia) saat menghadiri Workshop Peningkatan Kapasitas Duta Baca bersama Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Republik Indonesia.

Apa aja sih triknya? Yuk, kita cari tahu!


Tahap 1: Persiapan Read Aloud

1. Rencanakan Tujuan Read Aloud

    Merencanakan tujuan Read Aloud perlu dilakukan supaya pembaca fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, apakah tujuannya adalah untuk menghibur, menginformasikan, mendidik, atau membujuk? Dengan mengetahui hal tersebut, pembaca dapat menentukan intonasi, gaya, dan penekanan yang sesuai sehingga pesan cerita dapat tersampaikan dengan jelas dan efektif.

2. Ketahui Tahapan Kemampuan dan Minat Baca Anak

    Mengetahui kemampuan dan minat baca anak menjadi hal yang penting karena dapat membantu pembaca dalam menyesuaikan tingkat kesulitan dan gaya buku yang dibacakan. Hal ini juga berdampak pada pemilihan bahan bacaan yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman anak sehingga anak dapat memahami cerita dengan baik serta menghasilkan pengalaman yang menarik.

3. Pelajari Buku yang akan Dibacakan

    Buku merupakan salah satu komponen utama Read Aloud selain orang yang membacakan dan orang yang dibacakan. Maka dari itu, orang yang membacakan buku perlu mempelajari terlebih dahulu buku yang akan dibacakan. Hal ini akan berpengaruh pada suasana ketika kegiatan Read Aloud sedang berlangsung. Hal-hal yang perlu dipelajari meliputi tema cerita, penokohan, alur cerita, dan kosakata yang mungkin baru/jarang didengar oleh anak. 

 

Baca juga: Menjelajahi Budaya Australia di Australian Reading Corner Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor

 

Tahap 2: Saat Read Aloud

1. Bacakan dengan Suara Jelas dan Lantang

    Nah, poin yang satu ini bisa jadi merupakan salah satu kunci rahasia dari kesuksesan dan keseruan kegiatan Read Aloud. Tidak hanya soal supaya semua pendengar bisa mendengar ceritanya dengan baik, tetapi juga tentang bagaimana cerita itu hidup. Suara yang jelas akan membuat kata-kata dalam buku terdengar lebih hidup dan nyata. Dan suara yang lantang, membuat semua orang seperti terlibat dalam cerita.

2. Buat Suasana Interaksi yang Menyenangkan

        Jika membaca dengan suara yang jelas dan lantang adalah kunci rahasia Read Aloud, maka membuat suasana interaksi yang menyenangkan adalah ramuan ajaib yang menghadirkan pengalaman berkesan bagi anak. Ketika pembaca menjalin interaksi yang menyenangkan dengan anak, maka pembaca tidak hanya sedang membacakan cerita, tetapi juga membangun hubungan dengan anak. 

   Dengan membangun interaksi menyenangkan, anak akan lebih terbuka untuk bertanya, berbagi pendapat, dan berdiskusi tentang cerita sehingga anak akan terinspirasi untuk menjelajahi dunia buku lebih dalam.

3. Tidak Perlu Menambahkan Kata yang Tidak Ada pada Buku

    Dalam Read Aloud, pembaca perlu mengikuti kata yang disampaikan pada buku meskipun terdengar terlalu baku. Dengan mengikuti kata-kata yang ada di buku, anak akan belajar untuk memahami teks yang tertulis, yang juga merupakan salah satu keterampilan penting dalam literasi. 

    Jadi, yuk kita biarkan buku berbicara dan fokus pada membawa cerita itu hidup lewat suara dan ekspresi kita!

4. Berhenti pada Spot Menarik atau Kosakata yang Perlu Penjelasan

    Saat kita sedang asyik-asyiknya membacakan cerita, berhentilah sejenak di spot yang menarik atau ketika ada kosakata yang membutuhkan penjelasan. Kenapa? Karena anak menjadi penasaran dan ingin mengetahui kelanjutan kisahnya. Tanpa sadar, mereka terdorong untuk aktif dalam proses mendengarkan. 

   Ketika kita menjumpai kosakata yang agak sulit, berhenti sebentar untuk memberikan penjelasan atau makna kata sehingga anak dapat memahami isi cerita dan merasa dilibatkan. Jika trik ini benar-benar diterapkan, kegiatan Read Aloud tidak hanya menjadi kegiatan hiburan, tetapi juga bersifat edukatif.

 

Baca juga: 5 Alasan kalian harus berkunjung ke Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kota (KPAK) Jakarta Barat

 

Tahap 3: Setelah Read Aloud

1. Hindari Langsung Memberi Nasihat/Petuah atau Menyodorkan Kesimpulan

    Setelah kegiatan Read Aloud selesai, pembaca harus menghindari memberikan nasihat atau mengambil kesimpulan dari buku yang dibacakan. Loh, kenapa begitu? Karena setiap anak punya cara mereka sendiri untuk memaknai pesan dari cerita. Jika pembaca langsung memberikan kesimpulan, bisa jadi akan membatasi imajinasi dan pemikiran mereka. 

   Seorang anak mungkin saja sudah memiliki pendapat sendiri tentang apa yang mereka tangkap dari cerita. Hal itu penting untuk perkembangan kreativitas dan pemikiran kritis anak. Maka dari itu, lebih baik biarkan anak berpikir dan berekspresi. Kecuali jika mereka bertanya, baru deh kita bisa diskusi bersama dan memberikan panduan. Jadi, mari beri mereka ruang untuk menjelajahi dunia cerita sesuai dengan cara mereka sendiri.

2. Ajak Anak Berdialog

    Mengajak anak berdialog setelah buku selesai dibacakan, dapat memberikan kesan tambahan dalam merangsang budaya membaca anak. Bagaimana tidak? Berdialog membuat anak terlibat lebih dalam dengan cerita, membangun pemikirannya, dan membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis. 

 

Baca juga: Perpustakaan Taman Ismail Marzuki disebut Perpustakaan Instagramable

 

   Kita bisa bertanya pada mereka tentang tokoh favorit mereka, bagian apa yang mereka suka dari cerita itu, atau bahkan meminta mereka menceritakan bagian cerita yang paling mereka ingat. Ini juga bisa jadi kesempatan anak untuk berbagi pendapat, dan kita bisa memberikan apresiasi atas pemikiran mereka. 

   Dialog bukan hanya sekadar mengakhiri kegiatan "Read Aloud," tetapi juga untuk menggali lebih dalam pengalaman membaca anak dan membangun koneksi yang lebih kuat dengan mereka. Jadi, jangan ragu untuk mengajak mereka berbincang-bincang setelah selesai membaca, ya!

    Nah, itulah trik yang bisa Sobat Dunia terapkan ketika Membaca Nyaring (Read Aloud), khususnya pada anak. Gimana? Tertarik untuk mempraktikkannya?

Semoga tulisan ini bermanfaat:)

Komentar

  1. KEREN BANGETT KA TIPSNYAA🫶🏻🫶🏻

    BalasHapus
  2. bermanfaat bgttt makasihhhh kakkk

    BalasHapus
  3. Luar biasa semangat menginspirasi

    BalasHapus
  4. wihhhh kakaa kerenn bgtttt dan makasii ya kaa tipsnyaa

    BalasHapus
  5. wah, kirain tinggal baca gitu aja, ternyata ada caranya, makasiih tipsnya kak

    BalasHapus
  6. Triknya keren banget, jadi nambah pengetahuan dehh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanam Jadi Lebih Mudah dengan Grow Kit Dru Activity!

Depok Kota Layak Anak: Sudah Layakkah? Yuk Lihat Penelitiannya!